Thursday, December 17, 2009

kemarin acara malam natal clan marga saya digelar di sebuah gereja di kota bandung

acara dimulai pukul 6.30pm tetapi saya dan keluarga harus ada di sana pukul 5 sore karena papa dan mama saya adalah panitia (sayangnya my ugly lovely daddy itu jadi raja adat yang harus prepare sejak awal). untuk itulah mama mempersiapkan diri sejak jam 2 nongkrong di salon langganannya buat ngonde rambut dengan "dipermanis" sasak setinggi 10cm wooooow (yah saya tidak mengukurnya secara kuantitatif kok, hanya memperkirakan saja), it took 2 hours! could you image it????

singkat cerita, sampailah kami di gereja tepat pukul 5 sore. tararaaam masih sepi ternyata. waktupun bergulir. sampailah pada acara natal dan saya harus melakukan pajojorhon (membaca ayat dalam bahasa buatak buyatak di atas panggung. untung sudah latihan jadi aman terkendali deh) sementara mama membacakan ayat tersebut dengan lantang (bisa dibilang teriak) dan si kecil, papa, juga (mencoba untuk teriak supaya eksis)

dan acara natal selesai. syalalalalala. sampailah pada "PUNCAK ACARA" pidato panjang tak berkesudahan yang diselingi dengan pembagaian konsumsi (ini dia bagian yang paling ditunggu-tunggu semua jemaat haha)

bagian paling menarik adalah ketika papa sedang berpidato
papa : "jadi blablablabla (ngemeng pake basa buatak)"

suddenly
LAMPU MATI dan disambut tepuk tangan meriah dari para jemaat anak-anak dan remaja yang dari tadi ngeluh pengen pulang

saya & naomi: (TERIAK) "HAHAHAHA PUAS TAH SI PAPA KELAMAAN NGEMENG SIH JADI AJA MATI LAMPU" (SAMBIL TEPUK TANGAN. untung lampu mati jadi mungkin-ya mungkin saja- orang lain tidak memperhatikan kami, setidaknya tidak menemukan sumber suara meski mereka mencari dari mana asalnya)
tante bule: "HAHAHA ITU SI DEBO SAMA SI NAOMI PARAH"
tante renta: "HAHAHAHA ADUH KASIAN SI PAPA DISABOTASE ORANG!!HAHHAHA"
debo & naomi: "ah biarin aja tan, biar dia tau rasa! ngomongnya kelamaan tuh!!!"

papa: "YA SYALOM SEMUANYA" (mencoba melanjutkan pidato dengan tanpa mike)
debo: "DADDY TURUN WOOY!" (niatnya mau lemparin si papa pake lemper, tapi mengingat saya laper, ya ga jadi, saya makan aja deh tu lemper)
tante bule & renta : "hahahaha udah heh papa sendiri! wahaha"
papa: (pundung dan menyerah karena usahanya tidak berhasil, walhasil beliau turun dari panggung)

jengjeng sayangnya lampu kembali menyala

sesampainya di rumah beliau marah-marah dan pundung lalu membahas masalah "mati lampu mati harga diri" ini di hadapan mama seolah-olah minta dikasihani. hahaha.

;;

Template by:
Free Blog Templates